1 komentar

Aksi Balik Badan Mengundang Kecewa

Display UKM kali ini sarat dengan sikap kurang sopan yang ditunjukkan beberapa fakultas.



Seorang panitia ospek FISE sedang menyuruh mabanya untuk berbalik badan.


Display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dilakukan di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu (3/8) . UKM Keluarga Mahasiswa Seni Tradisional (Kamasetra), Unit Studi Sastra dan Teater (Unstrat), Marching Band Citra Derap Bahana (MB CDB) serta Seni Rupa dan Fotografi (Serufo) merasa kecewa dengan aksi lima fakultas. Fakultas tersebut antara lain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Mereka serentak balik badan ketika UKM-UKM tersebut tampil.

Selain itu, fakultas yang disebut di atas juga meneriakkan “astaghfirullah” ketika mereka tampil. Ditutup dengan ucapan “alhamdulillah” ketika pemapilan selesai.

Kekecewaan ini diungkapkan oleh Ketua Serufo, Wulan. “ Ya kalau teriakannya karena yel-yel fakultasnya, aku pikir tidak apa-apa. Berarti mereka semangat. Tapi kalau teriak-teriaknya karena nggak ngeh sama yang lagi tampil ya, gimana gitu rasanya,”ujar Wulan.

Aksi UKM yang tidak dihargai

Di awal penampilannya, Kamasetra langsung disambut dengan seruan astagfirullah oleh maba Fakultas Teknik. Kemudian dilanjutkan dengan seruan alhamdulilah saat Kamasetra selesai tampil. Hal ini terjadi karena Kamasetra menampilkan tarian dengan menggunakan busana berkemben.

Aksi tak sopan berlanjut pada penampilan Unstrat. Belum lama UKM ini tampil, maba Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) serta Fakultas Teknik (FT) langsung membalikkan badan sampai penampilan selesai. Hampir sama dengan Kamasetra dan Unstrat, ketika Marching Band CDB serta Serufo sedang tampil, kelima fakultas ini menghujani mereka dengan yel-yel dari fakultasnya. Hal ini mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif dan berkurangnya perhatian atas acara yang tengah berlangsung.

Tarian dan kostum yang dikenakan menjadi alasannya. Taat Setya Budi, koordinator Ospek FISE mengungkapkan bahwa aksi balik badan yang dilakukan di fakultasnya karena penampilan Unstrat dirasa kurang tepat ditampilkan pada bulan Ramadhan. “Tadi itu kami hanya merasa bahwa apa yang ditampilkan teman-teman Unstrat kurang pantas saja. Kita kan lagi puasa jadi harus dibatasi ekspresinya. Saya pikir hanya tidak sesuai dengan waktunya saja. Apalagi dengan pakaian-pakaian terbuka seperti tadi”.

Jika dilihat secara utuh pasti akan ada makna pada pertunjukannya. Seperti pada penampilan Unstrat yang mempunyai makna menjaga alam. “Sebenarnya dalam pementasan itu Unstrat ingin menyampaikan bahwa orang primitif bisa menjaga alam, seharusnya orang modern pun bisa,” kata Taufik, ketua departemen produksi Unstrat yang ditemui di sekretariat Unstrat.

Arahan dari pemandu.

“Kami disuruh sama panitia. Pemandu sih tidak bilang tapi saya dengar dari teman-teman ada yang memerankan banci waktu itu . Saya bingung juga mbak. Padahal tampilnya keren, seru,” komentar Ega, maba IKORA, mengenai penampilan unstrat.

“Ya, nurut saja sama panitia. Jadi kalau panitia menyuruh apa, ya kita ikuti. Tidak ada perjanjian dengan panitia untuk aksi berbalik badan di GOR,” kata Titik, maba FMIPA.

Menanggapi hal tersebut, Imaroh koordinator acara Ospek FMIPA mengatakan bahwa aksi balik badan karena mengikuti fakultas lain. “Berawal dari fakultas yang lain karena menilai ada atraksi yang kurang pantas jadi tidak sesuai dengan tema ospek yang berkarakter. FMIPA sendiri kan temanya membentuk karakter yang bertakwa. Tidak ada aturan tertulis sebelumnya, tapi melihat teman-teman dari fakultas lain, jadi sadar kalau penampilan Unstrat tadi kurang pantas dilihat, karena pakaiannya”.

Sementara itu koordinator fakultas Ospek Ilmu Keolahragaan, Kaharudin, mengaku juga tidak ada koordinasi dengan pemandu. “Saya nggak tahu masalahnya saya mobile dari gor ke fakultas. Kalau kejadian tadi sebenarnya improve di lapangan tidak dikonsep sebelumnya,” kata Kaharudin.

Menimbulkan Kekecewaan

“Kalau saya yang jelas, merasa mereka punya sudut pandang lain, tidak bisa menghargai dan mereka yang tidak mengerti seni. Jika Unstrat disuruh pentas pake koko, maka bukan Unstrat lagi tapi UKKI,” tutur Taufik. Taufik juga menyesalkan kenapa harus ada perintah yang tidak patut diberikan kepada maba. Tetapi dia juga mengerti dengan keadaan maba yang tidak mampu menolak perintah seniornya.

Seperti yang dikatakan oleh Wulan, ketua UKM Serufo bahwa setiap UKM mempunyai ciri khas sendiri. Tidak bisa semua dipukul rata. Dengan display, maba akan mengenal UKM yang ada di UNY. Sehingga mengenal keberagaman UKM yang ada di UNY.

Kekecewaan yang berbeda juga dirasakan oleh maba karena aksinya kemarin disuruh oleh pemandu. Seperti yang diungkapkan oleh Danu, maba Akuntansi, yang mengatakan kalau aksinya kemarin karena disuruh pemandu gugusnya. “Kita disuruh panitia, khususnya pemandu gugus saya. Saya tidak tahu kenapa harus balik badan. Masa bilangnya kalau nggak balik badan, puasanya batal,” ujar Danu saat ditemui waktu istirahat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rosa, maba Tata Boga FT. Ia berujar bahwa mereka ikut berbalik badan karena disuruh oleh pemandunya. “Kata pemandunya biar nggak ngantuk, tapi saya juga nggak paham. Ikut-ikutan saja”, ujarnya seraya berjalan kembali ke dalam gor.

Pertemuan terbuka UKM dengan koordinator fakultas

Malamnya, bertempat di Gedung Student and Multicultural (SC) lantai 3 diadakan pertemuan terbuka antara UKM dengan koordinator ospek masing-masing fakultas. Fakultas yang hadir yang hadir antara lain FISE, FIK, FIP dan FT tetapi koordinator FMIPA tidak hadir dalam pertemuan tersebut..

Forum Komunikasi (FK) UKM merasa tersinggung atasa sikap 5 fakultas tersebut. Dalam pertemuan ini, Taat Setya Budi sempat menawarkan solusi dengan memberikan waktu untuk display di FISE. Tetapi usul ini ditolak oleh Iwan dari Kamasetra karena dia beranggapan bahwa display ulang di FISE tidak akan merubah keadaan. “Dengan memberikan waktu untuk display tidak akan merubah keadaan. Nama UKM telah jelek sebelumnya,” kata Iwan.

Ada tiga keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut, yaitu permintaan maaf secara lesan dan tulisan dari panitia ospek yang bersangkutan, mengadakan pentas untuk UKM yang bersangkutan dan diadakan kunjungan ke UKM-UKM untuk maba. (Ferlynda Putri . S)


laporan oleh Ratih, Odi, Dwi


source : ekspresionline.com
 
;