0 komentar

Psikologi


1. Manusia dalam Pandangan Filsuf Barat
Konsep pemikiran Marx adalah mengembalikan kita (: qua manusia) adalah entitas yang dapat dikenali dan diketahui, mendefinisikan manusia sebagai manusia, bukan hanya secara biologis, anatomis dan pisik tetapi juga secara psikologis. Berakar dari pemikiran Hegel dengan konsep produktifitasnya dalam efek pasif (hasrat) dan efek aktif (aksi), pemikiran Marx berkembang pada berbagai macam keobyektifitas, dari perilaku mencipta diri dalam kebebasan dan kemerdekaan yang memposisikan keberpihakan Marx pada pemberantasan kemiskinan dan menentang sifat konsumtif sebagai tujuan tertinggi, individualitas perempuan, buruh, dan berbagai kritik Marx tentang kapitalisme.

Menurut saya, pemikiran Marx tentang manusia itu cukup rasional. Karena manusia memang tidak dapat dilihat dari salah satu sisinya saja, tapi secara keseluruhan meliputi biologis, anatomis , pisik dan psikologis. Dengan keseluruhan sisi tersebut, manusia dapat memenuhi konsep produktifitasnya dalam efek pasif (hasrat) dan efek aktif (aksi).

2. Perbandingan Pemikiran Filsuf Barat (Karl Heinrich Marx) dengan Al-Qur’an mengenai Konsep Manusia

Al-Quran banyak memberi gambaran tentang manusia antara lain sebagai berikut: Manusia diciptakan dengan bentuk fisik yang sangat baik (S.95:4), dengan rupa yang seindah-indahnya (S.64:3) dan dilengkapi dengan organ yang instimewa seperti pancaindra dan hati (S.16:78), agar manusia bersyukur kepada Allah yang belah memberi banyak keindahan dan kesempurnaan. Manusia pun diberi kemampuan berfikir untuk memahami alam semesta (S.13:3) dan dirinya sendiri (S.30:20-21) sebagai ciptaan Allah untuk kemudian meningkatkan keimanannya kepada Allah SWT,. Manusia mempunyai akal untuk memahami tanda-tanda keagungan Allah, Kalbu untuk mendapatkan cahaya yang tertinggi (S.89:27-30) dan ruh yang kepadanya Allah SWT mengambil kesaksian manusia mengenai keesaan ilahi (S.7:72-74). Bahkan kepadanya agama sebagai tuntunan agar hidupnya selamat dunia dan akherat. ( Bastaman,1995:55).

Pemikiran Karl Marx dengan Al-Qur’an mengenai konsep manusia, menurut saya jika dibandingkan tidaklah terlalu bertentangan karena pemikiran filsuf barat tersebut dengan Al-Qur’an sama, yaitu memandang manusia tidak hanya dari satu sisi saja. Manusia diciptakan sempurna baik secara biologis, anatomis, fisik, dan psikologis untuk dapat memenuhi kebutuhan di dunia. Hanya satu, pemikiran Karl Marx tidak sempurna karena ia hanya melihat dari kehidupan dunia saja, sedangkan Al-Qur’an mengatur kehidupan manusia baik dari kehidupan dunia maupun akhirat.
 
;