Hari ini Jogja Aware Society
membahas rumah impian di masa mendatang. Beberapa dari kami memilih
untuk tinggal di Indonesia, tapi banyak dari kami yang ingin tinggal di
negara lain. Bagaimana detailnya? Yuk kita simak.
Satrio : Satrio
ingin melanjutkan studi dan berencana mempunyai apartemen di Singapura.
Satrio adalah mahasiswa perhotelan di Stipram, dan mimpinya ini sangat
mungkin terwujud mengingat profesinya ke depan lebih mengarah ke dunia
internasional.
Fatwa : Fatwa berambisi untuk menjadi seorang
pengusaha. Fatwa adalah mahasiswa jurusan bisnis dan manajemen di UAJY.
Dia ingin membuka bisnis martabak premium di Amerika atau negara western
lain dengan partnernya. Mengapa martabak? karena manis merupakan rasa
universal, jadi peluang bisnis kuliner ini terbuka lebar.
Fajri :
Fajri, seorang mahasiswa Farmasi UII yang berencana untuk membangun
rumah di Swedia. Swedia menjadi pilihannya karena lingkungan yang sangat
nyaman untuk ditempati. Untuk mewujudkan rencana itu, Fajri
memanfaatkan aplikasi CouchSurfing.
Diesta : Untuk rumah masa
depan, kota wisata Batu menjadi pilihan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM
ini. Tetapi, Diesta juga ingin mempunyai hunian di Selandia Baru. Ide
gila juga diungkapkan Diesta, ia ingin mempunyai summer house di Kutub
Utara. Beku!
Dita : Mahasiswa jurusan Ilmu Tanah asal Pekalongan
ini memilih Jogja sebagai daerah di mana ia akan membangun rumah di masa
depan. Tetapi negara lain seperti Jepang juga menjadi pertimbangannya
karena Dita pernah tinggal di Jepang selama beberapa waktu dalam sebuah
acara pertukaran.
Gisel : Gisel berkata ia akan tetap tinggal di
kampung halamannya, Banjarnegara, karena atmosfir dan lingkungan di
Banjarnegara adalah yang terbaik menurutnya. Mahasiswi Stipram ini juga
tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti Diesta tinggal di Kutub Utara.
Banjarnegara mirip Kutub Utara lah ya..
Kiki : Kiki memilih
Jogja sebagai tempat untuk tinggal di masa mendatang karena ia berasal
dari kota ini. Alumni Pendidikan Bahasa Inggris UII ini juga Perth,
Australia juga tempat yang asyik untuk tinggal. Kiki pernah tinggal di
Perth selama 4,5 tahun, jadi ia cukup mengetahui situasi dan kondisi di
sana.
Abi : Abi akan kembali ke kampung halamannya di Bandar
Lampung untuk membuat rumah di masa mendatang. Alumni Pendidikan Bahasa
Inggris ini memilih Bandar Lampung karena kota tersebut dirasa tempat
yang paling cocok untuk hidup. Ia juga berencana memanfaatkan masa
mudanya untuk mengunjungi tempat-tempat lain di dunia dan mengenal
budaya lain agar bisa beradaptasi dengan mudah dengan orang baru.
Deny : Alumni jurusan IT UII ini menentukan kota lain selain kampung
halamannya di Kalimantan Barat sebagai tempat untuk membangun rumah di
masa mendatang. Deny yang pernah tinggal di Thailand ini juga melihat
kesempatan kota-kota lain di Eropa untuk ditinggali.
Firman :
Pria asal kota Bandung ini memilih Jakarta atau daerah sekitarnya
sebagai tempat dimana ia akan hidup nantinya. Firman sangat menyukai
produktivitas yang dimiliki oleh penduduk kota metropolitan. Tak heran,
mahasiswa Fisipol UGM ini juga bermimpi ingin tinggal di New York atau
New Jersey, Amerika Serikat.
Vino : Host pekan ini juga memilih
Jakarta karena ia berasal dari kota tersebut. Dokter muda ini juga
memiliki rencana untuk membangun rumah sakit di kampung halaman ayahnya
di kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tetapi jika harus memilih,
Kanada lah negara yang akan ia tempati untuk hidup.
Seru ya percakapan kami?! Jangan lupa untuk ikutan di pertemuan pekan depan ya manteman. See you!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment